Warta
India di Ambang Emas Olimpiade Pertama Setelah Mengalahkan Amerika Serikat
Kapten India Srinath Narayanan dan Gukesh Dommaraju sangat gembira saat India mengalahkan tim AS. Foto: Michal Walusza/FIDE.

India di Ambang Emas Olimpiade Pertama Setelah Mengalahkan Amerika Serikat

Colin_McGourty
| 0 | Liputan Acara Catur

India berada di ambang medali emas setelah mengalahkan Amerika Serikat 2.5-1.5 di babak ke-10 Olimpiade Catur FIDE ke-45. Sama seperti di Chennai, GM Gukesh Dommaraju mengalahkan GM Fabiano Caruana, sementara GM Arjun Erigaisi mengalahkan GM Leinier Dominguez. Satu-satunya tim lain yang masih berpeluang secara matematis untuk merebut gelar adalah China, yang tertinggal dua poin setelah mengalahkan Uzbekistan, meskipun GM Ding Liren gagal memanfaatkan posisi menang melawan GM Nodirbek Abdusattorov

Di Olimpiade Catur FIDE Wanita ke-45, babak terakhir akan menjadi penentu, karena India dan Kazakhstan saat ini sama-sama berada di posisi pertama. IM Divya Deshmukh meraih kemenangan penting saat India mengalahkan China, sementara WIM Alua Nurman yang berusia 17 tahun kembali menjadi pahlawan dengan menahan remis GM Bella Khotenashvili, yang menyelamatkan Kazakhstan dari kekalahan melawan Georgia. Tim AS dan Polandia hanya tertinggal satu poin dan juga masih bersaing untuk medali emas.

Pertandingan krusial antara India vs. AS dimulai. Foto: Mark Livshitz/FIDE.

Babak terakhir Olimpiade Catur FIDE 2024 akan dimulai empat jam lebih awal pada hari Minggu, 22 September pukul 16:00 WIB.


Kategori Terbuka

Semua 10 pertandingan teratas di babak ke-10 bergantung pada satu permainan kunci, dengan India dan China memenangkan pertarungan penting.

Lihat permainan lengkap dan hasilnya di sini.

Babak kedua terakhir ini terasa seperti final, karena tim unggulan pertama, Amerika Serikat, berhadapan dengan unggulan kedua, India. Amerika Serikat harus menang untuk mengejar India, tetapi pada akhirnya Gukesh dan timnya melanjutkan dominasi mereka di Olimpiade Catur 2024.

Meskipun begitu, Amerika Serikat masih memiliki momen untuk dirayakan. GM Wesley So meraih kemenangan meyakinkan atas GM Praggnanandhaa Rameshbabu, yang merupakan satu-satunya kekalahan pemain India (secara individu) di turnamen ini. 

Namun pada saat itu, hasil pertandingan sudah hampir pasti. Wesley So menyesali kesalahannya saat kalah melawan GM Vasyl Ivanchuk dari Ukraina: "Satu kesalahan, dan kamu harus menunggu dua tahun lagi untuk medali emas!"

Pemain Amerika yang biasanya tenang ini menggunakan kata kasar untuk menggambarkan permainannya, dan mengungkapkan keyakinan bahwa jika GM Hikaru Nakamura berada dalam tim, mereka akan meraih emas.

Penyesalan ini muncul karena posisi yang kurang menguntungkan di papan lainnya, di mana Gukesh dan Arjun melanjutkan dominasi mereka di Olimpiade.

Hanya Gukesh yang tampil lebih baik dari rekannya, Arjun.

Semuanya mengingatkan saat di Chennai, saat Gukesh mengalahkan Caruana untuk kedua kalinya berturut-turut di Olimpiade. Meskipun Gukesh memiliki waktu yang lebih sedikit dari lawannya, dia melihat kesalahan Caruana dan menghukumnya hanya dengan 21 detik tersisa di jamnya. Setelah itu, penantang Kejuaraan Dunia tersebut tidak membuat kesalahan lagi dan dengan mudah menyelesaikan permainannya.

Partai itu menjadi Game of the Day kami, yang telah dianalisis oleh GM Rafael Leitao di bawah ini.

Tinggal dua pertandingan lagi, namun meski GM Levon Aronian melakukan segala yang dia bisa untuk mempersulit permainan melawan GM Vidit Gujrathi, usahanya sia-sia.

Aronian tidak punya pilihan selain bermain imbang melawan Vidit. Foto: Michal Walusza/FIDE.

Hasil remis ini membuat perhatian tertuju pada Arjun, yang untuk kedua kalinya berturut-turut di Olimpiade, berhadapan dengan pemain rating 2700+, Dominguez.

Arjun tampil luar biasa di Budapest. Foto: Michal Walusza/FIDE.

Dua kali Arjun menang, dengan kemenangan di tahun 2024 datang saat Dominguez mengorbankan kualitas demi kompensasi, yang perlahan memudar. Langkah kunci 30.e4! menunjukkan Arjun berada di jalur kemenangan, dan meskipun ada sedikit kesalahan, hasil akhirnya tidak pernah diragukan.

Ucapan selamat membanjiri tim India dan kapten mereka, meskipun gelar belum sepenuhnya dipastikan.

Sang juara mungkin sudah bisa diputuskan lebih awal jika pertandingan besar lainnya, China (unggulan ketiga) vs. Uzbekistan (unggulan keempat dan juara bertahan), berakhir imbang. Namun, China justru mencuri kemenangan dalam pertandingan yang sangat dramatis.

Satu-satunya hasil imbang mungkin menjadi yang paling berkesan, karena GM Nodirbek Abdusattorov salah langkah di awal permainan melawan Juara Dunia Ding Liren, yang sepertinya akan memberikan kemenangan penting bagi timnya.

Ding tidak bisa menyelesaikannya dengan baik. Foto: Michal Walusza/FIDE.

Sayangnya hal itu tidak terjadi. Ding membuat kesalahan fatal pada pion bebasnya dan permainan berakhir imbang.

28...Bc8! seharusnya menang, persiapan Bc6 dan Bxb6, tetapi 28...Ka4?? membuatnya kehilangan pion dengan manuver benteng yang sederhana.

Setelah dua kesalahan dalam dua hari berturut-turut, Ding masih belum memenangkan pertandingan klasik sejak Januari di Wijk aan Zee. Namun sisi positifnya, Ding masih mampu menciptakan peluang melawan lawan dengan rating 2700+.

Kabar baiknya, rekan setim Ding tampil luar biasa dan menutupi kesalahan yang terjadi.

Kesalahan Ding tidak berdampak besar kali ini, karena China berhasil memenangkan dua dari tiga papan lainnya. Foto: Michal Walusza/FIDE.

Meskipun GM Wang Yue kalah dalam permainan penuh kejutan melawan GM Shamsiddin Vokhidov, pertandingan dimenangkan oleh China di dua papan lainnya. GM Yu Yangyi mengeksploitasi posisi GM Javokhir Sindarov yang menempatkan rajanya di petak yang salah, yang akhirnya kalah tempo oleh skak, sementara GM Wei Yi melancarkan serangan brilian dan meskipun tidak menemukan penyelesaian yang tepat, berhasil memenangkannya di endgame.

Tidak ada pertandingan lain yang memengaruhi perebutan posisi pertama, namun banyak hal menarik lainnya yang terjadi.

Magnus Carlsen tidak bermain di babak terakhir dan menyelesaikan turnamen dengan rating performa 2810. Foto: Michal Walusza/FIDE.

GM Magnus Carlsen bangkit dengan kemenangan atas GM Ivan Schitco, GM Anton Korobov dan David Anton menemukan taktik brilian untuk mengalahkan GM Gabriel Sargissian dan Le Quang Liem, dan para talenta muda Turki, Yagiz Kaan Erdogmus (13 tahun) dan Ediz Gurel (15 tahun) kembali menunjukkan performa mengesankan dalam hasil imbang 2-2 Turki melawan Polandia.

Ediz Gurel saat ini memimpin atas Wei Yi dalam perebutan medali emas di papan dua.

Mungkin hasil paling mengejutkan di tahap ini adalah unggulan ke-26 Slovenia yang berada di posisi ketiga setelah mengalahkan Belanda, dengan satu kemenangan oleh GM Matej Sebenik atas GM Benjamin Bok.

Slovenia bisa mengamankan tempat di podium, tapi mereka harus melakukan sesuatu yang belum pernah terjadi di Olimpiade ini—mengalahkan India! Jika mereka menang dengan margin besar dan China mengalahkan Amerika Serikat dengan skor yang sama, China masih bisa merebut emas melalui tiebreak. Namun, India tetap menjadi favorit kuat. Berikut adalah pairing babak terakhir:

Pairing Tim Olimpiade Catur 2024 Babak 11: Terbuka (Top 15)

No. SNo FED Tim MP : MP Tim FED SNo
1 26 Slovenia 16 : 19 India 2
2 13 Spanyol 15 : 15 Hungaria 9
3 3 China 17 : 15 Amerika Serikat 1
4 4 Uzbekistan 15 : 15 Prancis 14
5 16 Serbia 15 : 15 Ukraina 15
6 17 Armenia 15 : 14 Iran 10
7 24 Bulgaria 14 : 14 Jerman 7
8 32 Georgia 14 : 14 Polandia 11
9 39 Brazil 14 : 14 Azerbaijan 12
10 18 Rumania 14 : 14 Moldova 34
11 41 Kazakhstan 14 : 14 Turki 22
12 47 Chili 14 : 14 Yunani 23
13 5 Belanda 13 : 13 Lithuania 29
14 28 Italia 13 : 13 Norwegia 6
15 8 Inggris 13 : 13 Slovakia 43

Kategori Wanita

Jika pemenang di kategori Terbuka sudah hampir dipastikan, di kategori Wanita masih terbuka lebar. Pertandingan di babak ke-10 berlangsung sangat ketat, namun empat tim—India, Kazakhstan, Polandia, dan Amerika Serikat—masih memiliki peluang untuk meraih emas.

Lihat permainan lengkap dan hasilnya di sini.

India sempat kalah dan imbang setelah memulai dengan tujuh kemenangan berturut-turut, tapi mereka bangkit dan mengakhiri langkah China yang berusaha meraih kemenangan keempat secara beruntun.

Divya Deshmukh memberikan kemenangan penting bagi India. Foto: Michal Walusza/FIDE.

Pahlawannya adalah Divya Deshmukh yang berusia 18 tahun, yang selama Olimpiade ini telah menjadi pemain dengan rating tertinggi di tim wanita India. Dia menyerang WGM Ni Shiqun sejak middlegame dan menyelesaikannya dengan indah, mengakhiri permainan dengan langkah brilian 39.Bxe6!

Divya merasa timnya mampu mengatasi berbagai tantangan dengan baik.

Kemenangan itu seharusnya bisa membuat India memimpin sebelum babak terakhir, tetapi Kazakhstan berhasil selamat dengan hasil imbang. Setelah tiga pertandingan remis, WIM Alua Nurman menjadi pahlawan dengan menahan remis GM Bella Khotenashvili dari posisi yang seharusnya kalah.   

Alua Nurman mempertahankan Kazakhstan di posisi puncak bersama India. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Khotenashvili sebenarnya sudah melihat bahwa dia perlu mengorbankan perwiranya untuk menghancurkan pertahanan lawan dan memberikan kemenangan penting bagi Georgia, tetapi dia tidak menemukan momen yang tepat.

Alua Nurman berhasil bertahan, dan impian emas masih terbuka bagi Kazakhstan.

India sedikit unggul berdasarkan tiebreak, tetapi masih ada dua tim lain yang hanya tertinggal satu poin dan masih berpeluang besar.

Amerika Serikat mengalahkan Ukraina dengan penampilan luar biasa dari IM Carissa Yip yang berusia 21 tahun. Ia mencetak 9/10, yang sebenarnya cukup untuk norma GM, jika saja dia telah bermain melawan tiga grandmaster yang disyaratkan.

Amerika Serikat akan memainkan peran penting di klasemen akhir karena mereka akan menghadapi Kazakhstan, sementara India bertemu Azerbaijan. Satu tim lain yang masih berpeluang meraih medali emas adalah Polandia, yang mengalahkan Jerman untuk pertama kalinya di Olimpiade ini. Polandia selanjutnya akan menghadapi Georgia.

Oliwia Kiolbasa mencetak satu-satunya kemenangan di pertandingan Polandia vs. Jerman. Foto: Michal Walusza/FIDE.

Pairing Tim Olimpiade Catur 2024 Babak 11: Wanita (Top 15)

No. SNo FED Tim MP : MP Tim FED SNo
1 10 Kazakhstan 17 : 16 Amerika Serikat 7
2 14 Hungaria 15 : 15 Spanyol 9
3 1 India 17 : 15 Azerbaijan 6
4 3 Polandia 16 : 15 Georgia 2
5 11 Armenia 15 : 14 Jerman 8
6 4 China 14 : 14 Vietnam 20
7 5 Ukraina 14 : 14 Rumania 22
8 24 Italia 14 : 14 Bulgaria 12
9 16 Turki 14 : 14 Uzbekistan 34
10 19 Serbia 14 : 14 Argentina 26
11 30 Austria 13 : 13 Prancis 13
12 32 Slovakia 13 : 13 Belanda 17
13 18 Mongolia 13 : 13 Swedia 33
14 35 Norwegia 13 : 13 Swiss 21
15 39 Peru 13 : 13 Yunani 23

Satu alur cerita memiliki kesimpulan yang pahit. WFM Eman Sawan dari Palestina membutuhkan satu kemenangan lagi untuk menorehkan sejarah di dunia catur.

Sawan sudah sangat dekat dengan medali emas perorangan setelah menjebak lawannya dalam sebuah perangkap.

Sayangnya, ia kemudian membuat kesalahan dan pertandingan berakhir imbang. Meskipun 7.5/8 tetap merupakan pencapaian yang luar biasa, rating performanya turun dari 2600+ menjadi 2268. Sekarang, GM Zhu Jiner (China) dan IM Alina Kashlinskaya (Polandia) yang bersaing untuk emas papan satu.

Tim Indonesia

Kategori Terbuka: Indonesia Kalah 1.5-2.5 dari Andorra

Indonesia hanya berhasil mencetak satu kemenangan melalui FM Satria Duta Cahaya (2219) di papan ketiga, yang mengalahkan IM Jordi Fluvia Poyatos (2438) dengan buah Putih. Pertandingan berlangsung singkat dengan pembukaan Caro-Kann dan berakhir di langkah ke-22 setelah langkah en passant brilian dari Duta, 22.fxg6!!. Akurasi permainan Duta mencapai 98.7%.


Sementara itu, CM Fabian Glen Mariano (2121) di papan empat remis melawan CM Josep Maria Ribera Veganzones (2167). Andorra memenangkan papan satu dan tiga, membuat Indonesia kalah secara keseluruhan.

Kategori Wanita: Indonesia Menang 4-0 atas Barbados

Setelah kekalahan di babak kesembilan, tim wanita Indonesia bangkit dengan kemenangan telak 4-0 atas Barbados. WIM Lindri Juni Widjayanti (2155) mengalahkan WCM Hannah Wilson (1888) di papan satu. Di papan dua, WCM Evi Lindiawati (1940) menang atas WCM Katrina Blackman (1814). Evi Yuliana (1912) juga mencatat kemenangan atas WCM Chanon Reifer-Belle (1736) di papan tiga, sementara Clementia Adeline (1550) menang melawan WCM Kiarra Eversley (1615) di papan empat.

Adeline, pemain termuda di tim Indonesia, menunjukkan performa impresif dengan meraih 6.5 poin dari 10 babak, hanya kalah satu kali dari WIM Vesal Hamedi Nia (1986) dari Iran di babak keempat. Selebihnya, Adeline mampu menahan remis pemain-pemain dengan rating lebih tinggi dan mencetak empat kemenangan, termasuk di babak ke-10.

Di babak terakhir, tim Indonesia akan berhadapan dengan Libya di kategori Terbuka dan Jepang di kategori Wanita. Jangan lewatkan babak terakhir Olimpiade yang akan dimulai empat jam lebih awal dari biasanya!

Cara Menonton Olimpiade Catur ke-45

Anda bisa menonton siaran langsung kami di saluran YouTube dan Twitch chess24, sementara GM Hikaru Nakamura juga akan streaming di saluran Twitch dan Kick miliknya. Pertandingan juga dapat diikuti di halaman acara Olimpiade Catur FIDE ke-45

Siaran langsung dipandu oleh GM Robert Hess, GM Daniel Naroditsky, dan John Sargent.

Olimpiade Catur FIDE ke-45 adalah kompetisi tim untuk federasi nasional yang diadakan setiap dua tahun sekali. Pada tahun 2024, acara ini diadakan di Budapest, Hungaria, dengan 11 babak yang berlangsung pada 11-22 September. Di kategori Terbuka dan Wanita, tim yang terdiri dari lima pemain bertanding dalam format Swiss, dengan setiap pertandingan dimainkan di empat papan. Tim yang menang mendapatkan dua match point, dan satu poin untuk hasil remis, dengan poin papan hanya diperhitungkan jika tim memiliki jumlah poin yang sama. Pemain memiliki waktu 90 menit per permainan, ditambah 30 menit dari langkah ke-40, dengan increment 30 detik per langkah.


Liputan Sebelumnya:

Colin_McGourty
Colin McGourty

Colin McGourty led news at Chess24 from its launch until it merged with Chess.com a decade later. An amateur player, he got into chess writing when he set up the website Chess in Translation after previously studying Slavic languages and literature in St. Andrews, Odesa, Oxford, and Krakow.

Selengkapnya dari Colin_McGourty
Gukesh Berani Ambil Risiko, Namun Hasil Game Keenam Tetap Berakhir Remis

Gukesh Berani Ambil Risiko, Namun Hasil Game Keenam Tetap Berakhir Remis

Gukesh Blunder, Tapi Ding Gagal Manfaatkan Peluang di Game Kelima

Gukesh Blunder, Tapi Ding Gagal Manfaatkan Peluang di Game Kelima